Ditengah hiruk pikuknya lalu lintas Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, terlihat seorang pria berbadan kurus berjalan terlunta-lunta dari satu mobil ke mobil lain dipinggir rel kereta api.
Dari caranya berjalan dengan kurangnya keseimbangan sambil membawa tongkat, kita bisa melihat bahwa ia adalah penyandang disabilitas.
Meski ditengah kondisinya yang sulit itu, pria yang akrab disapa dengan Mulyono, tetap semangat menghampiri satu mobil ke mobil lainnya untuk berjualan kerupuk.
Mulyono jualan kerupuk di Pinggir Jalan
Templang panggang yang ia jual ia panggang sendiri di rumahnya, meskipun kondisi fisiknya tidak sempurna.
Disaat banyak saudara-saudari senasib yang menyerah mencari nafkah dengan upaya sendiri dan berharap belas kasih orang lain, Mulyono tetap tidak ingin mengandalkan cara meminta-minta untuk mencari sesuap nasi.
Terlebih lagi, ia lebih memilih berjualan kerupuk di pinggir jalan.