
Idul Adha bukan sekadar perayaan. Ia adalah wujud nyata dari cinta, pengorbanan, dan ketulusan yang diwariskan Nabi Ibrahim dan Ismail ‘alaihimassalam kepada umat manusia.
Dan tahun ini, kami menjadi saksi bagaimana semangat itu hidup dalam bentuk paling tulus melalui daging qurban yang mengalir hingga ke rumah-rumah anak yatim dan keluarga dhuafa.
Dari dua lokasi pemotongan utama Parung Serab, Tangerang dan Kertapati, Palembang prosesi penyembelihan hewan qurban dilakukan dengan khidmat, sesuai syariat, dan penuh rasa tanggung jawab.
Setiap detail dipastikan sesuai amanah para pequrban: dari penyembelihan, pengemasan, hingga pendistribusian ke penerima manfaat. Namun kisah ini tidak berhenti di situ. Qurban ini tidak hanya sampai di pusat kota atau lingkungan terjangkau saja.
Tapi juga menyusuri jalanan kecil, melewati jembatan bambu, hingga akhirnya tiba di pelosok Kebon Awi, Serang — tempat di mana anak-anak yatim dan keluarga dhuafa menyambut dengan wajah berbinar dan hati yang penuh syukur...
Sungguh, bukan hanya daging yang sampai di tangan mereka… Tapi juga harapan. Perhatian.
Dan kasih sayang dari orang-orang yang mungkin tak pernah mereka temui para pequrban yang menitipkan cintanya dalam bentuk hewan qurban. Mereka bukan hanya menerima daging.
Tapi juga menerima perasaan bahwa mereka tak sendiri. Bahwa di luar sana, masih ada yang peduli, yang ingat, yang ingin berbagi kebahagiaan.
Salah satu momen yang begitu membekas adalah ketika seorang anak yatim, sambil memeluk bungkus daging qurban, berkata pelan:
“Tahun ini aku bisa makan daging lagi, terima kasih ya kak…
Satu kalimat sederhana, namun mampu menggetarkan hati siapa pun yang mendengarnya. Terima kasih kepada Anda, Sahabat Yatim.
Melalui kebaikan hati Anda, banyak senyum yang terbit kembali di hari raya ini. Banyak doa yang mengalir dari bibir mereka yang mungkin tak pernah Anda kenal namun kini menjadi bagian dari ladang pahala Anda.
Saksikan momen haru dan bahagia mereka di video dokumentasi berikut. Semoga setiap adegannya menginspirasi langkah kebaikan Anda berikutnya...
Mari terus tebarkan cinta dan kepedulian — karena kebaikan tak pernah mengenal jarak.